SYARAT – SYARAT DZIKIR Versi KITAB SIRRUL ASROR




SYARAT – SYARAT DZIKIR

Dzikir yang sempurna harus dilakukan dalam keadaan wudhu yang sempurna, dan berdzikir dengan arah yg tepat dan suara yang kuat, sehingga berhasil menimbulkan cahaya dzikir di dalam bathin orang-orang yg berdzikir , dan hatinya menjadi hidup[ dengan cahaya kehidupan yang abadi. 

Firman Allah dalam surah Ad-Dukhan ayat 56 :
“ Mereka tidak akan merasakan mati di dalam nya , kecuali mati yang pertama”.

Sabda nabi:
“ Orang-orang yg mukmin yang beriman dengan iman yg sempurna tidak akan mati , tetapi mereka hanya berpindah sahaja dari negri fana, yakni dunia kenegri kekal, yaitu akhirat”.

(Pengertian tidak akan mati – bukan tidak akan mati tetapi kematian manusia  Ahli Qurbah  tidak seperti kematian manusia biasa).

Nabi bersabda :
“ Para Nabi dan para Wali melakukan sholat di kubur mereka seperti halnya mereka sholat dirumah mereka”.
Yakni setelah meninggal pun mereka tetap bermunajat kepada Allah . Yang dimaksud sholat di dalam kubur nya , bukan sholat secara lahiriyyah  yang memakai berdiri,ruku, dan sujud, tetapi maksudnya MUNAJAT. Munajat dari pihak hamba Allah dan Hadiah ma’rifat dari sisi Allah. Maka seorang Arif menjadi Mahramnya Allah , karena meningkatnya munajat hati yang telah hidup . oleh karena itu, orang yg hatinya sudah hidup tidak bisa disebut Mati.

Sabda Nabi :
“ orang yang Mati dalam keadaan mencari ilmu, maka di dalam kuburnya Allah mengutus dua Malaikat yang mendidik nya dengan ilmu ma’rifat sampai hari kiamat,dan dia akan bangun dari kuburnya menjadi seorang yang A’lim dan A’rif.”

Yang dimaksud dengan dua Malaikat tadi adalah Ruhaniyyah Nabi SAW dan Ruhaniyyah Wali Rahimahullah Ta’ala, dan sesungguhnya malaikat tidak akan mampu masuk kea lam Ma’rifat.

Nabi Bersabda :
“ Banyak orang yang mati dalam keadaan bodoh,akan tetapi bangun dari kuburnya menjadi seorang Arif. Sebaliknya , banyak orang yg mati dalam keadaan alim , akan tetapi bangun pada hari kiamat termasuk kelompok bodoh dan fasik, bahkan muflis (bankrupt).”

Firman Allah dalam surah Al- Ahqaf ayat 20 :
“ kamu telah menghabiskan rezekimu yang baik dalam kehidupan duniamu (sahaja) dan kamu telah bersenang- senang dengan nya, maka pada hari ini kamu dibalas dengan Azab yang menghinakan.”

Sabda Nabi :
“ Diterimanya Amal manusia tergantung pada Niat nya”.

Amalan hati (niat) seseorang lebih tinggi nilainya daripada amal lahiriyyah nya. Begitu pula apa yang ada dalam hati seorang fasik lebih buruk dari apa yg dilakukan nya, karena kandungan hati adalah tempat dasarnya amal.

 Nabi bersabda :
“ Bangunan yang benar harus diatas yang benar. Membangun kebenaran diatas kebenaran akan benar. Membangun keruksakan diatas keruksakan akan ruksak”.

Allah berfirman dalam As-Syura 20 :
“ Barang siapa yg menghendaki keuntungan di akhirat akan kami tambah keuntungan itu baginya. Dan barang siapa menghendaki keuntungan di dunia kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagian pun di akherat “.

Maka yang wajib bagi semua manusia adalah mencari upaya menghidupkan hati di dunia ini sebelum mati dengan mengambilnya dari ahli Talqin , karena dunia merupakan kebun bagi akherat. Orang yg tidak mau bertanam , maka dia tidak akan menuai. Yang dimaksud dengan menuai adalah hamparan wujud Nafsani yang afaqi, yakni hamparan Ruhaniyyah.


Wallahu a’lam…


Related Posts

Post a Comment