MUROQOBAH (Pengawasan)



MUROQOBAH (Pengawasan)

Ahmad Al-Jurairi berkata : “ Orang yang belum mengukuhkan rasa taqwa dan Muroqobah dirinya  kepada Allah , tidak akan mencapai  Mukasyafah dan musyahadah.”

Pengertian Muroqobah menurut Bahasa adalah memperhatikan kepada apa yang dituju. Sedangkan menurut istilah , muroqobah berarti melestarikan pengawasan kepada Allah dengan Hatinya, sehingga manusia mengamati pekerjaan dan hokum-hukum-Nya, dan dengan penuh perasan-Nya, Allah melihat dirinya dalam gerak dan diamnya. Sebab muroqobah adalah kesadaran si hamba bahwa Allah senantiasa melihat dirinya.. tetapnya ia dalam kesadaran ini merupakan muroqobah kepada Allah. Kemudian ia tetap berteguh dijalan yang lurus,memperbaiki hububngan nya dengan Allah dengan sepenuh hati, menjaga diri agar setiap saat senantiasa Bersama Allah. Dan Allahj akan selalu menghawasi keadaannya hingga ia mrengetahui bahwa Allah mengawasinya, yang mana Dia mengetahui segala keadaan nya, melihat segaqla perbvuatanya, dan mendengar segala pembicaraannya. Orang yang alfa akan semua ini ia akan jatuh dari titik awal wushul, lalu bagaimana ia akan mencapai taqarrub?
Muroqobah merupaka pojkok segala kebaikan , dan manusia hamper tidak dapat mencapai martabat ini kecuali setelah ia mengosongkan diirinya  dari muhasabah . oleh karena itu , apabila seorang menghisab dirinya terhadapa apa yang telah ia kerjakan,kemudian ia memperbaikikeadaan dirinya pada waktu itu juga, maka dia adalah seorang muhasib ( seorang yg intropeksi terhadap dirinya), dan dia adalah seoprang yg mawas diri (muroqib).

Salah seorang Sufi berkata : “ Orang yang muroqobah kepada Allah dalam benaknya, niscaya Allah akan menjaga anggota badannya.”
Syeh Junaid ra berkata : “ Barang siapa mewujudkan muroqobah, hanyalah takut kehilangan bagian nya dari allah , tidak yang lain.”
Syekh Abul Qasim ra , berkata : “ inilah yg disabdakan nabi SAW.” Jika kamu tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu,” merupakan petunjuk mengenai keadaan mawas diri kepada Allah SWT (muroqobah).
Oleh karena itu, seorang hamba hendaklah selalu mawas diri terhadap hokum-hukum Tuhannya agar supaya ia selamat dari azab-Nya, agar bertambah pahalanya,agar diangkat darinya hijab , dan agar supaya menjadi orang-orang yang dikasihi-Nya.

Related Posts

Post a Comment