
AHLI TASAUF Versi Kitab Sirrul Asrar
Ahli Tasauf
ada 12 golongan . golongan pertama adalah Sunniyyun. Mereka adalah orang
yang kata dan perbuatan sesuai dengan syariat dan thariqat secara menyeluruh.
Mereka adalah ahli Sunnah Wal Jamaah. Sebagian masuk syurga tanpa hisab dan
tanpa siksa sama sekali. Sebahagian lagi masuk syurga dengan hisab yang ringan
dan mendapat sedikit siksa, masuk neraka Jahannam, dikeluarkan, lalu masuk
syurga, mereka tidak abadi dalam neraka seperti abadinya orang kafir, dan orang
munafik. Yang sebelas lagi mereka adalah termasuk ahli Bid’ah, yaitu :
2. Haliyyah
3. Aulia-iyah
4. Tsamaraniyah
5. Hubbiyyah
6. Huriyyah
7. Ibahiyyah
8. Mutakasilah
9. Mutajahilah
10. Wafiqiyah
11. Ilhamiyyah
Golongan Halawiyyah
berpandangan bahwa melihat tubuh wanita cantic dan laki-laki yang tampan itu
halal. Mereka berpendapat bahwa menari ,memeluk, mencium,adalah mubah(dibolehkan)
oleh agama. Golongan ini jelas Kufur.
Adapun golongan
Aulia-iyyah adalah mereka yang beranggapan bahwa , seorang hamba jika sudah
sampaike peringkat kewalian maka hilanglah darinya tuntutan-tuntutan syarak dan
mereka beranggapan bahwa wali lebih unggul dari Nabi karena ilmu nabi melalui
perantaraan Malak Jibril, sedangkan ilmu Wali tanpa perantara. Ini pun ta’wil
yang salah . mereka rusak karena ber’itikad seperti itu dan termasuk kepada
kekufuran.
Adapun golongan
Tsamaraniyyah adalah mereka yg beranggapan bahwa kebersamaan itu
sifatnya Qodim, sehingga mereka menggugurkan tuntutan ‘amar’ (suruhan) dan nahi
(larangan) , serta menghalalkan tabuhan-tabuhan juga mereka menganggap halal
diantara mereka dikalangan orang wanita. Merekapun termasuk Kufur. Darahnya
halal.
Golongan hubbiyah
adalah mereka yang beranggapan bahwa bila seorang hamba telah mencapai darajat
mahabbah , maka dia lepas dari aturan syariat dan tidak menutup aurat.
Golongan huriyyah
sama dengan haliyyah , tetapi mereka ada lebihnya, yaitu mengaku bahwa
orang dikelas mereka suka bersetubuh dengan bidadari, dan bila mereka sadar ,
mereka mandi. Inipun golongan bohong dan rusak.
Golongan
ibahiyyah adalah
golongan yang meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar, menghalalkan yang haram,dan
membolehkan bergaul dengan wanita (bergaul tanpa nikah).
Golongan Mutakasilah
adalah mereka yang malas tidak mau berusaha , pekerjaan nya meminta-minta dan
mengaku bahwa mereka sudah meninggalkan dunia (pada lahirnya, padahal mereka
mengejar-ngejar dunia batinnya). Mereka pun termasuk kenyataan nya golongan
yang hancur.
Golongan Mutajahilah
adalah mereka yang sengaja memakai pakaian orang-orang fasiq. Allah berfirman: “
Dan jangan lah kamu cenderung kepadsa orang-orang yang Zalim yang menyebabkan
kamu disentuh api neraka”.(Al-Hud: 113).
Sabda Nabi
saw : “ Orang yang meniru-niru suatu kaum, maka ia termasuk ke dalam kaum
tersebut”.
Golongan Wafiqiyyah
adalah mereka yang beranggapan bahwa tidak ada yang btahu kepada Allah, kecuali
Allah, sehingga mereka meninggalkan upaya mencari ma’rifat. Mereka pun hancur
karena bodoh.
Golongan
Ilhamiyyah adalah
mereka yang meninggalkan ilmu,bahkan melarang belajar. Mereka mengikuti para
hukama,dan mengatakan bahwa al-quran adalah penghalang, sedangkan syai-syair
adalah quran nya ahli thariqoh, sehingga mereka meninggalkan Al-Quran dan
mempelajari syair-syair kepada anak-anak mereka dan meninggalkan aurod.
Merekapun termasuk golongan yang hancur. Dalam bathin nya terdapat kebathilan.
Ahlus
Sunnah Wal Jamaah
berkata : sahabat r.a adalah ahli jazbah (ahli tarikan batin) karena kekuatan
nya menemani nabi. Tarikan bathin tersebut menyebar kepada syaik-syaikh tariqot
dan bercabang lagi pada silsilah yang
banyak sehinggga semakin melemah dan terputus pada kebanyakan umat, yang
tinggal adalah orang-orang yang meniru -niru sebagai syeikh tanpa makna
kedalaman dan tersebarlah kepada ahli-ahli bid’ah , sehingga menjadi beberapa cabang,
diantaranya adalah Qalandariyyah , Haidariyyah , Ad-ham ,dan masih banyak lagi
yang lain nya. Adapun ahli fiqih (ahli ilmu) dan Irsyad (thariqat yang benar)
pada zaman ini sangat sedikit.
Bagaimana
cara menentukan Tasauf yang benar? Caranya dengan dua macam :
2. Batinya
Lahiriyahnya
memegang teguh pada aturan syariat dalam perintah maupun larangan. Bathinya
mengikuti jalur suluk denganpandangan hati yang jelas bahwa yang di ikuti
adalah Nabi Muhammad saw dan Nabi
merupakan perantara antara dia dengan AQllah. Dan antara dia dengan Nabi adalah
ruh Ruhani Nabi Muhammad SAW yang mempunyaui jismani pada tempatnya dan ruhani
pada tempatnya, sebab syaitan tidak akan menjelma menjadi Nabi dan itu
merupakan isyrat pada orang-orang salikin agar perjalanan mereka tidak dalam
keadaan buta. Pada bahasan ini terdapat tanda-tanda yang sangat halus untuk
membedakan mana golongan yang benar dan salah, yang tidak dapat ditemukan
kecuali olehy ahliunya.
Wallahu
‘alam.
Post a Comment
Post a Comment