Tanda-Tanda seseorang dikatakan wali Allah

Post a Comment


Wali adalah seorang yang dilindungi oleh Alloh, dengan menjaganya dan membentenginya dari maksiat dan dari perkara syubhat, dan selalu langgeng dalam ketaatan, hingga akhirnya ia mencapai derajat kesempurnaan yang sangat sempurna.

Alloh Swt. berfirman dalam al-Qur'an: "Sesungguhnya pelindungku adalah Alloh yang telah menu-runkan al-Kitab, dan Dia melindungi orang-orang yang shalih (wali) " (QS. Al-A 'raf: 167) 
Salah satu persyaratan seorang wali adalah bahwa allah melindunginya dari mengulangi dosa-dosa (mahfudz), sebagaimana halnya salah satu dari persyaratan seorang nabi adalah bahwa dia terjaga dari segala dosa (ma 'shum).
Yahya bin Mu'adz ra. berkata: "Seorang wali adalah wewangian Alloh di bumi, yang di cium baunya Oleh para shiddiqin, hingga bau itu menyentuh kalbunya, sampai mereka terbelenggu rindu pada Tuhannya. Ibadah mereka senantiasa bertambah sesuai dengan perbedaan kondisi ruhani mereka"

Dikatakan, tanda kewalian itu ada tiga, yaitu: Dia sibuk dengan Alloh, dia lari kepada Alloh, dan dia hanya bercita-cita kepada Alloh.

Abu Sa'id al-Kharraz ra. berkata: "Jika Alloh menghendaki mengangkat salah seorang hamba-Nya menjadi wali-Nya, maka Dia akan membuka baginya Pintu gerbang dzikir kepada-Nya. Jika dia telah merasakan nikmatnya dzikir, maka Dia akan membukakan baginya Pintu kedekatan (qurbah), lantas dinaikkan ke tahta suka cita ruhani (uns), kemudian Dia mendudukkannya di atas kursi tauhid, kemudian dibukalah tabir dan dimasukkan ke dalam rumah kesendirian (furdaniyyah), disibakkan baginya Keagungan dan Kebesaran Ilahi. Sehingga manakala ia telah berada di atas Kebesaran dan Keagungan-Nya, maka Pada Saat itu ia berada dalam kesendirian dengan tanpa dirinya. Pada saat seperti itu, seorang hamba berada pada masafana' (melebur diri dalam Dzat). Setelah itu dia akan berada di dalam perlindungan Alloh, bebas dari kecenderungan dirinya sendiri".

 Seorang wali itu sama sekali tidak datang dengan syari'at yang baru, akan tetapi datang dengan pemahaman yang baru terhadap  Al-Qur'an dan Al-Sunnah; yang mana pemahaman itu belum di ketahui oleh seorang pun sebelumnya. Karena itu sangat disayangkan sekali bagi orang yang tidak percaya sepenuhnya kepada ahli tarekat, yang mereka merupakan para wali, persis dalam ungkapan "Akhirnya adalah para wali, dan awalnya adalah para nabi "

Dari Abu Sa'id bin Jubair ra. berkata: "Bahwasanya Rosulullah saw. pernah ditanya: "Siapakah wali-wali Alloh itu?". Beliau menjawab: "Yaitu mereka yang menyebut nama Alloh dengan pandangan mata hati mereka"

Allah Swt berfirman dalam Al-quran
Artinya: "Ketahuilah, sesungguhnya wali-wali Alloh itu tidak ada ketakutan bagi mereka dan tiada pula mereka bersedih. " (QS. Yunus: 62)

Rosululloh saw bersabda:
"Sebaik-baik di antara kamu adalah orang yang menyebut nama Alloh dengan mata hati mereka, dan menambahkan ilmumu tentangnya dengan selalu mengucapkannya, dan menambahkan cintamu kepada akhirat dengan selalu mengamalkannya " (HR. Hakim, dari Ibnu Amr. Shohih)




Related Posts

Post a Comment