Ilmu amaliyah, amaliyah ilmiyyah

Post a Comment


Rasulullah SAW bersabda:
 Artinya: "Menuntut ilmu satu jam itu lebih baik dari pada bangun malam, dan menuntut ilmu satu hari itu lebih baik dari pada puasa selama tiga bulan. " (HR. Ad-Dailami, dari Abu Abbas) 
Juga dalam sabda beliau yang lain:

Artinya.' "ilmu itu ada dua macam, yaitu ilmu yang di dalam hati dan itu adalah ilnıu yang bermanfaat. Dan ilmu di atas lidah, dan itu adalah hujjah Alloh atas anak-anak Adam. " (HR. Ibnu Abi Syaibah, Hakim dari Hasan. Dan Khotib, dari Hasan dan dari Jabir)

Dalam pepatah Arab disebutkan:

  • Pelajarilah ilmu yang dapat memperbaiki ketaatan
  • Meluruskan akidah dan mensucikan hati
  • Carilah tahu akan ketiganya
  • Itu hukumnya merupakan fardlu 'ain
  •  Kemudian, amalkanlah agar kamu selamat dan terhormat. 


Ilmu yang tiga ini, yaitu ilmu yang berfungsi untuk memperbaiki ketaataan, meluruskan akidah, dan ilmu yang berguna untuk mensucikan hati. Hukum mempelajari ilmu-ilmu ini adalah fardlu 'ain atas setiap mukallaf. Merupakan suatu keharusan untuk mengetahuinya, dan tidak boleh untuk tidak mengetahuinya (bodoh) dalam hal ini.

Ketiga ilmu itu adalah ilmu syari 'ah, yang dapat memperbaiki  nilai-nilai ibadah. ilmu tauhid, yang dapat menguatkan akidah. Dan yang ketiga adalah ilmü Tasawwuf, yaitu ilmu yang dapat membersihkan hati. Oleh karena itu merupakan suatu kewajiban untuk  mengetahui dengan sebenarnya ilmu yang telah ditetapkan tersebut.

İbnu Abbas r.a.  akan mengangkat orang-orang yang berilmu pada hari kiamat di atas orang-orang yang beriman sebanyak tujuh ratus martabat. Yang mana jarak antara dua martabat itu bagaikan menempuh lima ratus tahun perjalanan.'

Rosululloh saw. telah bersaksi, bahwa menuntut ilmu itu akan dapat menyampaikan seseorang ke surga, dan sesungguhnya malaikat yang mulia akan mengagungkan penuntut ilmu sebagai penghormatannya terhadap ilmu, dan para malaikat itu pun tidak akan mengagungkan para penuntut ilmu tersebut kecuali apabila seseorang itu telah tercatat dengan ilmunya sebagai seorang yang agung di kerajaan langit.

Oleh karena itu, İbnu Ruslan dalam az-Zabd berkata: "Setiap orang yang beramal tanpa ilmu, maka amalannya ditolak tidak akan diterima."

Sungguh benar orang yang menyatakan bahwa ilmu merupakan pemimpin bagi amal, dan amal adalah makmumnya. Sebagaimana syekh Ahmad Shohibul Wafa Tajul 'Arifin r.a. dalam fatwa beliau disebutkan "ilmu amaliyah, amaliyah ilmiyah” Artinya, ilmu yang diiringi dengan amal, dan amal yang diiringi dengan ilmu. Hal ini sebagaimana Alloh mengutus Nabi Musa dan Nabi Harun secara bersama-sama atau beriringan. Hal ini menunjukan bahwa keduanya adalah sama-sama hamba Allah, yang mana nabi Harun beliau diutus dengan ilmu amaliyah, dan Nabi Musa diutus dengan amal 'ilmiyah.

Allah berfirman dalam Al-quran yang artinya
"Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu dengan beberapa derajat."(Qs.Al-Mujdilah:11).

Semoga bermanfaat......




Related Posts

Post a Comment