Cahaya Allah adalah kendaraan hati dan tentaranya qolbu

Post a Comment

Kalau dalam tasawuf bicara cahaya, bukan cahaya terang seperti cahaya matahari atau lampu, nur (cahaya) Alloh tanpa warna, gelap menurut pandangan mata pun masih mengandung cahaya Alloh.

 Cahaya Alloh adalah kendaraan qalbu, yang dengannya qalbu tersebut sampai kepada yang dituju yakni Allah Bagaimana cara menghasilkan cahaya tersebut? Yaitu dengan melakukan ibadah-ibadah dzohir seperti shalat, dzikir, shaum dakwah dan lain sebagainya.

 Cahaya Allah adalah tentaranya qalbu, sedangkan kegelapan adalah tentaranya nafsu. Disaat dalam diri kita terjadi "perang" antara qalbu dan nafsu; qalbu mengajak kepada kebaikan, sedangkan nafsu menghalanginya, nafsu membujuk kepada kejelekan sementara qalbu menolaknya.

Dalam diri kita selalu terjadi hal seperti itu. Ketika mau mengeluarkan uang 50 ribu untuk dimasukan kas (kencleng) masjid menjelang shalat jumat, bukankah kadang terjadi perang dalam diri kita, antara jadi shodaqoh atau tidak, atau antara ngasih yang 50 ribu atau yang 5 ribu. Dorongan yang mana yang akan menang?

 Dari kita selaku hamba, kuatkan mujahadah untuk melawan kehendak nafsu. Setelah itu, seandainya Alloh bermaksud menolong kita maka Dia akan mengirimkan tentara qalbu yaitu cahaya-Nya, sehingga qalbu diliputi cahaya, dan kegelapan nafsu pun sirna.

 Saya sendiri, kadang ketika datang malas untuk berjamaah sholat, berat sekali untuk tahajud, udah nunduk aja, dzikir khofi, hati menjerit meminta pertolongan Alloh. barulah ada cahaya lagi

Related Posts

Post a Comment