Berdzikir dengan banyak merupakan sebab,syarat, dan wasilah untuk mendapatkan ampunan Allah SWT



Ampunan Allah tidak akan didapat dan dicapai hanya dengan  istiglıfar (minta ampun) saja, akan tetapi akan didapat dengan taubat. Walaupun begitu, bukan berarti harus meninggalkan istighfar yang ia merupakan do'a, karena berdo'a ini sangat dianjurkan oleh Alloh dalam Al-Qur'an. Sebagaimana dalam firman-Nya:
Artinya"Berdo 'alah kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan permohonanmu ” (QS. Al-Baqarah )
Seorang yang berdo'a tidak akan mengetahui kapan do'anya akan dijawab dan diijabah oleh Allah. Dan Allah di dalam menjawab permohonan hamba itu pun tidak akan pernah meleset dari batas waktu yang semestinya. Karena itu, berdo'a yang diiringi dengan pemaksaan agar do'anya diijabah oleh Allah merupakan sebab yang menjadikan kamu putus asa. Oleh karena itu, sudah semestinya bagimu untuk menyerahkan jawabannya kepada kehendak Allah semata, bukan kepada waktu yang kamu kehendaki.

Ibnu Atha'illah dalam al-Hikam menjelaskan: "Adapun ampunan dari Allah Yang Maha Pengampun itu telah dijelaskan oleh Allah dalam Al-quran , baik yang akan segera didapatkan ataupun nanti dimasa yang akan datang".
Allah SWT berfirman dalam Al-quran:

Artinya: "Dan orang-orang dari laki-laki dan perempuan yang berdzikir kepada Allah dengan banyak, Allah akan menyediakan bagi mereka ampunan dan ganjaran yang besar. " (QS. Al-Ahzab: 35)
Ayat ini menjelaskan bahwa "berdzikir dengan banyak" merupakan sebab, syarat, dan wasilah untuk mendapatkan ampunan Allah Swt., baik yang sekarang maupun yang akan datang, yaitu pada hari pembalasan dan perhitungan. 

Adapun yang dimaksud dengan "dzikir yang banyak" itu adalah dzikir yang ditanamkan (dzikrulloh yang diucapkan), baik dzikir khofi maupun dzikirjahr, yaitu dengan pengambilan talqin dzikir melalui syekh mursyid yang paripurna dan menyempurnakan.

Adapun ukuran dzikir yang banyak itu bukanlah dengan jumlah yang tertentu dan bukan pula pada waktu-waktu tertentu, akan tetapi selamanya janganlah kamu meninggalkan dan melalaikannya. Danjuga dzikir kepada Allah itu bukan dengan ucapan Iisan saja tetapi juga dengan rasa (dzawq), yang selalu diamalkan di dalam hati orang yang berdzikir.

Alloh Swt. berfirman dalam Al-Qur'an:
Artinya:" Orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri,duduk,atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka. " (QS. Ali hnran: 191)
Dan dzikir yang di dalam hati tidaklah tumbuh dengan sendirinya, karena sesungguhnya sesuatu yang tumbuh tanpa ditanam sebelumnya tidak akan sempurna hasilnya. Karena itu sangat berguna sekali menanamkan benih dzikir itu ke dalam hati, yaitu melalui talqin, dan hanya ada satu kalimat talqin dalam Islam adalah kalimat Laa Ilaaha Illalloh. Sebagaimana dalam sabda Rasulullahsaw.:
Artinya:" Talqinlah orang yang akan mati diantara kamu dengan Laa Ilaaha Illallah." (HR.Ahmad ,muslim,al-Arba'ah,dari Abu Sa'id.Shohih)
Wallahu 'alam...

Related Posts

Post a Comment