APAKAH BEDA ANTARA MELAKUKAN SHALAT DENGAN MENEGAKAN SHOLAT??

Post a Comment


Bentuk-bentuk taat (ibadah) kepada Allah itu bermacam-macam dikarenakan manusia itu mudah bosan, seperti halnya seorang istri membuat masakan untuk suami. Pagi memasak nasi goreng, siang hari membuat ikan goreng, sambal dan lalapan, sore hari sop ayam, tempe goreng dan menu hari berikutnya pun pasti ada beda lagi. Istri membuat makanan berbeda beda dikarenakan ia paham jika masak yang itu itu terus suami akan bosan, begitu juga Allah kepada kita, jika bentuk ibadah Cuma satu jenis maka kita akan cepat bosan dan malas mengerjakannya.

Waktu-waktu melaksanakan ibadah itu pun diatur oleh Allah karena manusia juga memiliki sifat serakah/semangat, seperti sholat sehari semalam yang wajib 5 waktu tidak boleh dikerjakan di luar waktu yang sudah ditentukan.

Mengapa Allah membuat sarana ketaatan beraneka ragam dan menentukan waktu waktunya ? itu dikarenakan agar semangatmu(kemauan kuat)mu terpokuskan untuk bisa menyempurnakan solat. Karena tidak semua yang melaksanakan solat itu menegakan solat.

Apakah beda antara melakukan shalat dengan menegakan sholat ? ini jelas berbeda, yang dimaksud melaksanakan solat adalah melakukan pekerjaan solat yang dimulai dari takbir dan ditutup dengan salam, sedangkan yang dimaksud menegakan sholat ialah menerapakan nilai nilai yang terkandung dalam sholat didalam kehidupan sehari-hari.

Syekh ibn Atthaillah Assakandarai berkata dalam kitab Al-Hikam:
"Shalat merupakan penyucian hati dari kotoran dosa dan pembuka pintu kegaiban".
Sesuai dengan sabda nabi muhammad Saw:
"Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, sesungguhnya Rasulullah saw. Bersabda, ' Apakah pendapat kalian jika ada sebuah sungai di depan pintu rumah salah seorang dari kalian, lalu ia mandi di dalamnya lima kali sehari, apakah kotoran masih melekat di tubuhnya? ' Para shahabat menjawab, " Kotoran tidak akan melekat di tubuhnya.  Sabda beliau, Itulah perumpamaan sholat lima waktu. Dengan mengerjakannya, Allah akan menghapus dosa-dosanya."
 Syekh ibn attaillah berkata dalam al hikam:
"Shalat merupakan sarana bermunajat serta sumber penyucian hati. Di dalam shalat terbentang luas medan rahasia Allah, dan muncul darinya kalau cahaya-Nya.
Allah tahu kelemahan dalam dirimu, maka Dia menyederhanakan jumlah shalatmu. Allah pun mengetahui kebutuhan pada anugrah-Nya, maka Dia melipat gandakan pahalanya (pahala shalat). "
Sering sebagian orang yang sedang belajar tarekat, karena menekankan bahwa sholat harus khusyu, maka keluar ungkapan, kalau tidak khusyu buat apa shalat?.

Bagi kita yang bodoh shalat laksanakan walaupun masih susah khusyu, agar tidak bertentangan dengan syariat, namun sekali-kali sediakan waktu untuk sholat belajar khusyu', bacaannya dinikmati, upayakan dzikir khofi dalam qalbu.

Shalat adalah tempatnya munajat (meminta tolong) kepada Alloh, sumber penyucian qalbu, ketika sholat ditegakkan maka akan menyebar energi positif, membuang energi-energi negatif akibat dosa Zina, mencuri, riba dan Iain-Iain yang menghalangi antara bumi dan langit dibersihkan oleh ibadah sholat.

Alloh tahu kita lemah, maka Dia meringankan jumlah shalat dan melipatgandakan karunia yang diperoleh darinya.

Wallahu a'lam...semoga bermanfaat


Related Posts

Post a Comment