BIRRUL WALIDAIN (berbuat baik kepada kedua orang tua)

Post a Comment


Allah swt berfirman dalam Al-quran
 "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) pada dua ibu bapaknya; ibu yang telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang tuamu, hanya kepada-Ku-lah tempat kembalimu. " (QS. Luqman: 14)
 Dihikayatkan, bahwa ada seorang laki-laki dari Bani Israil yang setelah wafatnya meninggalkan seorang anak laki-laki. la memiliki seekor sapi betina yang ia tempatkan di faidloh (suatu tempat). Sebelum wafatnya, ia mewasiatkan kepada istrinya agar memberikan sapi tersebut kepada anaknya bila telah dewasa.

Adalah anak tersebut ketika menjelang dewasanya ia bekerja sebagai pencari kayu bakar dan kemudian menjualnya. Dan hasil dari penjualan kayu itu ia bagi kepada tiga, yaitu sepertiga ia gunakan untuk dirinya, sepertiga yang lain ia berikan untuk ibunya,dan sepertiga yang lainnya ia shodaqohkan. Dia juga membagikan  malamnya kepada tiga, yaitu sepertiga untuk tidurnya, sepertiga yang lain untuk membaıntu ibunya, dan sisanya ia gunakan untuk beribadah kepada Alloh Swt.

Setelah anak itu dewasa ibunya berkata kepadanya, "Pergilah kamu ke Faidloh Fulan, karena di sana ada seekor sapi betina peninggalan ayahmu yang ia mewasiatkan kepadaku untuk memberikannya kepadamu bila kamu telah dewasa, dan sapi itu adalah seekor sapi betina yang jinak (penurut). "

Kemudian pemuda itu pergi ke Faidloh dan mendatangi sapi tersebut sesuai dengan perintah ibunya. la mendapati bahwa sapi tersebut datang kepadanya dengan patuh, dan kemudian sapi itu berkata kepadanya, ''Naiklah ke atas punggungku!" Pemuda itu menjaıvab, "Sesungguhnya ibuku belum menyuruhku untuk menunggangimu.”

Kemudian sapi itu dibawanya kepada ibunya, dan setelah itu berkatalah ibunya:, "Pergilah kamu ke pasar dan jualah sapi tersebut seharga tiga dinar, sesuai dengan saranku". Kemudian pemuda itupun pergi ke pasar. Di pasar datanglah seorang malaikat menyerupai seorang laki-laki yang kemudian berkata kepadanya: "Dengan harga berapa kamu akan menjual sapi ini?” Maka dijawab, "Aku akan menjualnya seharga tiga dinar, sesuai dengan saran ibuku”. Malaikat itupun berkata, "Juallah kepadaku seharga enam dinar, dengan tanpa saran dari ibumu". Pemuda itu menjawab, "Tidak!” 

Kemudian pemuda itu pergi menemui ibunya dan menceritakan segala apa yang dialaminya. Setelah itu ibunya pun berkata: "Juallah seharga enam dinar sesuai dengan saranku". Setelah itu pergilah pemuda itu, dan ia pun kembali didatangi malaikat dengan wujud seorang laki-laki. Malaikat tersebut menginginkan agar sapi itu dijual kepadanya seharga dua belas dinar, tanpa saran ibunya. Namun pemuda itupun menolaknya, dan kemudian kembali menemui ibunya serta menceritakan kejadian yang telah ia alami.

Setelah mendengar kejadian yang sebenamya, ibunya berkata kepadanya, "Sesungguhnya laki-laki yang datang kepadamu itu adalah seorang malaikat yang datang dari sisi Allah. Pergilah kamu kepadanya dan ucapkanlah salam, dan katakanlah kepadanya, apakah sapi betina tersebut sebaiknya dijual atau tidak."

Kemudian pemuda itupun kembali menemui malaikat tersebut dan menceritakan apa adanya yang ia dapatkan dari ibunya. Kemudian malaikat itupun berkata kepadanya, "Sesungguhnya seorang dari Bani Israil ada yang dibunuh, dan penjelasan mengenai siapa yang membunuhnya bergantung kepada sapi tersebut. Oleh karena itu, janganlah kamu menjualnya, kecuali dengan emas seberat sapi tersebut." 

Setelah itu dikerjakanlah oleh pemuda itu apa yang diperintahkan oleh malaikat tersebut. Akhirnya, pemuda tersebut menjadi pemuda yang murah hati dan kaya, yang selalu berbakti kepada ibunya.

Wallahu a'lam


Related Posts

Post a Comment